Selamat Datang
Selamat datang di website Berbagai Berita, sebuah website direktori berita yang menyuguhkan berbagai berita dari dalam maupun luar negeri dengan berbagai katagori berita yang dihimpun dari berbagai media masa online maupun offline, sehingga menjadikan para pengakses mudah untuk mencari berita terhangat dan terkini. Semua bisa didapatkan di sini.
Rabu, 12 Agustus 2009
Rel Putus,KA Terguling
KERETA TERGULING, Sejumlah petugas sedang memeriksa Kereta Api (KA) Mutiara Timur rute Banyuwangi–Surabaya yang terguling di Rejoso, Pasuruan, Jawa Timur, kemarin. Lima dari delapan gerbong KA Mutiara Timur terguling dan mengakibatkan enam penumpang terluka.
PASURUAN (SI) – Kecelakaan Kereta Api (KA) kembali terjadi.KA Mutiara Timur dari Banyuwangi tujuan Surabaya terguling di Desa Kedungbako,Rejoso, Pasuruan,Selasa (11/8) sekitar pukul 03.40 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, 6 penumpang yang luka-luka sempat dilarikan ke RSUD Purut, Pasuruan.
Karena luka-lukanya tidak serius, setelah mendapat perawatan mereka diperbolehkan pulang. Dugaan sementara penyebab tergulingnya gerbong karena rel yang terputus. Berdasarkan pantauan petugas PT KA di lokasi memang ditemukan rel yang putus. Namun,untuk memastikannya masih menunggu penyelidikan dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim.
Setelah kejadian, di lokasi rel yang putus dipasang police line. Sedangkan lokomotif dengan NoLok CC 20192 dibawa ke stasiun terdekat. Masinis KA Mutiara Timur Eko Nugroho masih dimintai keterangan untuk penyelidikan kasus ini. Menurut sejumlah saksi yang pagi itu kebetulan berada di dekat lokasi, KA Mutiara Timur melaju dari arah Banyuwangi.
Sampai di lokasi kejadian terdengar suara keras dan gerbong KA terguling. “Suaranya cukup keras sehingga banyak warga yang pagi itu akan ke pasar berhenti melihat kejadian. Penumpang yang berada di dalam berhamburan keluar,”ujar Slamet warga Kedungbako yang pagi itu mengantar ibunya ke pasar terdekat.
Setelah terdengar suara keras, KA terhenti di dekat perlintasan yang biasanya dilewati warga Desa Kedungbako.Sesaat kemudian terdengar jeritan penumpang yang ada di dalam gerbong. Dari 382 penumpang, ada 6 orang yang terluka dan saat itu juga dilarikan ke RSUD Purut,Pasuruan. Sedangkan ratusan penumpang lainnya,kebanyakan memilih naik bus untuk melanjutkan perjalanan ke Surabaya.
Dalam kecelakaan ini enam dari delapan gerbong KA yang terguling. Bahkan,satu gerbong kelas bisnis yang berada paling belakang terputus dari gerbong di depannya, memisahkannya hingga jarak sekitar 60 meter. Sedangkan dua gerbong kelas eksekutif posisinya masih di atas rel. Sementara gerbong untuk kelas bisnis dan satu gerbong makan terguling dan masuk ke sawah.
Kejadian ini mengundang perhatian warga sekitar dan pengendara. Apalagi lokasi tergulingnya KA itu berada di sisi Jalan Raya Pasuruan-Banyuwangi. Petugas dari PT KAI Daop 9 Jember dibantu petugas PT KAI stasiun terdekat pagi itu datang ke lokasi dan langsung membenahi rel. Selain putus, rel sepanjang 10 meter juga rusak.
Petugas memperbaiki rel yang rusak,sedangkan rel yang putus diperbaiki setelah tim Labfor dari Polda Jatim melakukan olah kejadian tempat perkara (TKP). Untuk mengangkat gerbong yang terguling,harus didatangkan alat berat dari Solo, Jawa Tengah. Sehingga evakuasi gerbong itu baru bisa dilakukan malam hari. Pantauan Harian Seputar Indonesia di lokasi,posisi 6 gerbong bagian atasnya berada di sawah.
Satu gerbong paling belakang terlepas, sedangkan dua gerbong masih berada di atas rel. Petugas dari PT KAI juga membenahi kabel transmisi jalur KA yang juga putus karena tersambar gerbong. Untuk mengamankan lokasi, selain petugas dari KAI petugas dari Polres Pasuruan juga turut menjaga. Kepala PT KAI Daops IX Jember Erson Pakpahan di lokasi mengatakan,kecelakaan KA itu diduga kuat karena rel putus.
“Umur rel sudah tua, buatan Amerika Tahun 1920,”ujarnya. Sebenarnya, lanjut Erson, untuk menyambung rel KA waktunya cukup singkat.Namun, rel belum bisa dilewati karena gerbong belum dievakuasi, masih menunggu kereta derek yang didatangkan dari Solo. Erson juga menjelaskan,rel KA yang masuk Daops IX jenisnya R 33.Padahal saat ini standar rel yang digunakan adalah R 42 dan 54.
“Rel jenis R 33 itu lebih kecil dibandingkan rel yang digunakan saat ini,” ucapnya. Akibat kecelakaan ini,sebanyak 7 jadwal keberangkatan KA tertunda. Di antara keberangkatan yang ditunda, adalah KA Tawangalun jurusan Banyuwangi–Malang, Logawa jurusan Jember– Purwokerto. Kemudian Cantik Expres Banyuwangi–Jogja dan Sri Tanjung Banyuwangi–Surabaya.
Sedangkan untuk tujuan sebaliknya yangtertundayaitu KAMutiara Timur Surabaya–Banyuwangi, Sri Tanjung Surabaya–Banyuwangi, dan Logawa Surabaya–Banyuwangi. Tergulingnya KA Mutiara Timur di Pasuruan juga mengganggu jadwal keberangkatan lima KA. Bahkan,ada yang dibatalkan keberangkatannya. PT KA mengaku menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah karena masalah ini. (abdul rouf/soeprayitno (Koran SINDO)